FAKTA dan ASAL - USUL TOMCAT
Quote:
|
Semut
Semai atau biasa kita sering dengar sekarang dengan nama serangga tomcat
merupakan jenis populasi kumbang terbesar kedua didunia setelah jenis
kumbang "Curculionidae" atau jenis kumbang hitam yang biasa kita lihat sehari2
Serangga Tomcat ini sebenarnya tidak menggigit atau menyengat namun serangga tomcat dapat mengeluarkan racun yang disebut dengan "aederin" racun tersebut akan keluar bila serangga tersebut tergencet atau tertekan , bila racun tomcat terkena pada kulit manusia maka akan menyebabkan terjadinya "Dermatitis linear" atau efek kulit seperti terbakar  tetapi selain merugikan tomcat juga sangat menguntungkan terutama bagi pihak petani karna habitat asli tomcat itu sendiri adalah persawahan dan merupakan predator dari hama wereng 
, penggunaan insektisida yang berlebihan juga merupakan salah satu
penyebab mengapa banyaknya serangga Tomcat menyerang ke pemukiman warga |
Quote:
  Kumbang Paederus fuscipes atau serangga Tomcat berkembang biak di dalam tanah di tempat-tempat yang lembab, seperti di galengan sawah, tepi sungai, daerah berawa dan hutan. Telurnya diletakkan di dalam tanah, begitu pula larva dan pupanya hidup dalam tanah. Setelah dewasa (menjadi kumbang) barulah serangga ini keluar dari dalam tanah dan hidup di tajuk tanaman . Siklus hidup kumbang dari sejak telur diletakkan hingga menjadi kumbang dewasa sekitar 18 hari, dengan perincian stadium telur 4 hari, larva 9 hari, dan pupa 5 hari. Kumbang dapat hidup hingga 3 bulan. Seekor kumbang betina dapat meletakkan telur sebanyak 100 butir telur. |
Quote:
Another Fact1 Serangga Tomcat ini merupakan hewan yang senang dengan cahaya lampu sehingga dianjurkan jika tidak ingin terkena racun tomcat maka agan2
jauhilah berdiri dibawah cahaya lampu2 Bila di hinggapi hindari kontak fisik yang membuat serangga tersebut terancam dianjurkan meniup serangga tersebut hingga jatuh hindari menekan apa lagi membunuh
3 Bila terkena racun umumnya gejala tersebut akan tampak 24 jam setelahnya
4 Pembilasan dengan sabun dapat mengurangi resiko Dermatitis linear akibat racun tomcat
0 komentar:
Posting Komentar